Reparasi Konstruksi Badan Kapal dapat di bagi menjadi 5 tahapan yaitu
1. Persiapan Sebelum Pekerjaan Reparasi Konstruksi Badan Kapal
2. Batas Ketebalan Minimum Pelat Badan Kapal
3. Reparasi Kampuh Las
4. Reparasi Sebagian Dari Lajur Pelat
5. Penggantian Satu Lajur Plat Kulit
6. Reparasi Balok-Balok Konstruksi
1. Persiapan Sebelum Pekerjaan Reparasi Konstruksi Badan Kapal
Pekerjaan pendahuluan yang diperlukan sebelum reparasi konstruksi badan kapal yang tercantum pada daftar reparasi (Repair List) kapal, antara lain:
* Pembersihan badan kapal dibawah garis air dari tumbuhan dan binatang laut, untuk mengetahui kondisi pelat kulit dibawah garis air dan pengukuran ketebalan.
* Mengetahui Bukaan Kulit (Shell Expension) kapal dimana tercantum:Hasil pengukuran ketebalan pada pengedokan atau perbaikan yang lalu dan ketebalan awal, Hasil perbaikan/penggantian pelat kulit, Lokasi tiap tangki dasar ganda, tangki ceruk atau deep tank, Batas tangki dasar ganda,Dan Lokasi Deformasi pelat kulit.
* Mengetahui berapa sisa cairan yang terdapat dalam tangki.
2. Batas Ketebalan Minimum Pelat Badan Kapal
Lokasi pengkaratan pada pelat badan kapal umumnya terjadi pada :
* Pelat lambung : antara garis air muatan kosong dan penuh, haluan terutama daerah jangkar dan dibawah pipa buang.
* Pelat alas dalam pada pertemuan dengan sekat melintang, got konstruksi pelat tepi yang miring dan sumuran pelat tepi yang horisontal.
* Sisi bawah pelat sekat melintang pada pertemuan dengan pelat alas dalam.
* Sekat pemisah ruang sanitair (kamar mandi, dapur)
* Pelat geladak utama pada daerah got / saluran air
* Dinding sekat bangunan atas dan rumah geladak dibawah jendela sisi.
3. Reparasi Kampuh Las
Kampuh las yang aus melebihi ketentuan yang disyaratkan harus diadakan perbaikan dengan pengelasan kembali sampai ukuran ketinggian kampuh yang disyaratkan. Ntukan kampuh las dilakukan dengan :
* Alat betel Pneumatis
* Las potong Acetylene
* Penggerindaan
* Carbon Electrode
Sekarang banyak menggunakan Carbon Electrode ditambah penggerindaan sehingga didapatkan kampuh yang sempurna, dan pengelasan kembali kampuh las dilakukan dengan dua kali jalan pengelasan tergantung dari tebal pelat dan tingkat cacat dari kampuh las.
4. Reparasi Sebagian Dari Lajur Pelat
Reparasi sebagian lajur pelat kulit, geladak, pelat alas dalam dan dinding sekat disebabkan oleh: lekuk setempat , retak dan ketebalannya sudah tidak memenuhi syarat.
a. Reparasi Lajur Pelat Kulit yang Mengalami Lekuk Setempat
* Apabila besarnya lenturan pada lekuk setempat ini melebihi 1/5 jarak gading dan perbandingan antara dalam lenturan dengan panjang lenturan melebihi 1 : 20 maka lekuk setempat ini harus diganti baru.
* Apabila lenturan dari gelombang pelat melebihi lima kali tebal pelat dan perbandingan antara dalam lenturan dengan jarak gading lebih dari 1 : 20 maka pelat yang bergelombang ini juga diganti baru.
Untuk menghilangkan atau mengurangi lenturan, dengan syarat tebal pelat masih memenuhi syarat, baik lekuk setempat atau gelombang dilakukan dengan :
* Cara Mekanis Dan Pemanasan, Luruskan kembali pelat yang lekuk dan bergelombang dilakukan dengan dipanasi oleh alat panas sampai temperatur 500 derajat sampai 800 derajat celcius dan ditekan dengan hidrolic jack yang diberi alas pelat.
* Cara Pemanasan Dan Pendinginan, Prinsipnya sama dengan cara melengkungkan pelat dengan menggunakan pemanasan pendinginan pada pembangunan kapal baru yang dinamakan Linear Heating Methode.Sedangkan untuk meluruskan kembali dinamai �Fairing� atau pelurusan. Yang lekuk setempat dan gelombang dipanasi dengan alat pemanas Acetyline atau LPG sampai temperatur 500 derajat sampai 800 derajat celcius dan setelah itu didinginkan dengan air dingin.
b. Reparasi Pelat yang Retak
Seblum memperbaiki harus mengetahui ujung-ujung keretakan terlebih dahulu. Kedua keretakan dilubangi dahulu agar pada waktu pengelasan keretakan jangan sampai ngembang dan dibuatkan kampuh las bentuk V.U atau X dengan jarak kampuh 2 mm. Alasan dilakukan dengan cara Back Hand Step Welding atau pengelasan kepala Ekor dan pengelasan satu arah apabila panjang keretakan tidak panjang. Apabila keretakan cukup panjang maka pengelasan dilakukan dua arah dan sebelum pengelasan dipanasi sampai temperatur 150 derajat celcius pada daerah keretakan. Setelah pengelasan pada daerah keretakan dipasang plat rangkap untuk menutupi keretakan supaya tidak terjadi keretakan lagi dan pada pengedokan selanjutnya plat rangkap ini dipotong serta diganti dengan plat baru.
c. Penggantian Setempat Plat Kulit.
Penggantian setempat pelat yang disebabkan oleh: lubang, keausan, lekuk dan retak setempat harus mengikuti ketentuan bahwa ketebalan pelat dan kondisi balok konstruksi masih memenuhi persyaratan klasifikasi.
Untuk pemotongan setempat plat dibuat 3 macam yaitu :
1. Berbentuk bulat
2. Berbentuk bujur sangkar
3. Berbentuk empat persegi panjang
Bentuk bujur sangkar dan empat persegi panjang ujungujungnya dibulatkan dengan jari-jari 0,1 lebarnya.
�. Pengelasan sesuai angka I, II, III, dan IV dengan cara Back Hend Step Welding atau kepala Ekor apabila panjang tiap urutan pengelasan cukup panjang. Sebaiknya pemasangn pelat baru bertumpu minimal pada satu balok konstruksi dan pengelasan dengan balok konstruksi didahulukan sebelum pengelasan kampuh las sesuai urutan pada gambar, jarak melintang atau memanjang sambungan plat dengan balok konstruksi sekitar � jarak balok konstruksi atau sekitar 150-200 mm. Bila sisi melintang atau memanjang terlalu dekat dengan kampuh melintang atau memanjang dari lajur pelat lama maka pemotongan diteruskan sampai kampuh melintang atau memanjang dari pelat lama tersebut.
5. Penggantian Satu Lajur Plat Kulit
a. Persiapan Sebelum Pemotongan Plat Kulit
Sebelum pemotongan pelat dilakukan pekerjaan pendahuluan meliputi :
* Menandai balok-balok melintang atau memanjang plat kulit dari luar dengan pertolongan Test Hammer serta kapur atau cat.
* Memeriksa bagian dalam dari plat kulit yang merupakan :
1. Tangki bahan bakar, air tawar / air laut atau bahan cair lainnya. Tangki bahan bakar dibersihkan dengan membuka tutup lubang orang (Man Hole Cover) dan dilakukan pengetesan dengan Gas Free Tester.
2. Tangki air tawar atau air balas / air laut dikosongkan dulu dengan membuka prop lunas dan tutup lubang orang agar pemotongan plat mudah dilakukan.
3. Isolasi atau lapisan dinding kamar yang mudah terbakar dibongkar terlebih dahulu.
4. Pipa yang mengganggu pemotongan plat kulit dibongkar dahulu.
5. Got terutama pada daerah kamar mesin yang terdapat genangan minyak pada got atau lokasi tersebut dibersihkan dahulu.
* Mempersiapkan tenaga dan peralatan pemadam kebakaran pada lokasi yang rawan terhadap kebakaran.
b. Pemotongan Pelat
Pekerjaan pemotongan pelat kulit dilaksanakan dengan dua cara yaitu :
* Pemotongan dari sisi luar. Pemotongan plat dilaksanakan setelah penandaan lokasi balokbalok melintang atau memanjang dengan kapur atau cat dan dilakukan diluar hubungan balok konstruksi dengan plat kulit agar jangan sampai balok konstruksinya ikut terpotong. Bagian plat kulit yang masih tersisa pada balok konstruksi harus dibersihkan.
* Pemotongan dari sisi dalam, Pemotongan plat dilaksanakan langsung dari sisi dalam kapal (misalnya pada ruang palkah) d.n dapat langsung memotong sambungan balok konstruksi dengan plat kulit sehingga pekerjaan lebih cepat. Pemotongan garis kampuh las dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pemotongan plat lama tepat pada sumbu kampuh las melintang atau memanjang agar ukuran plat baru sesuai dengan ukuran lebar dan panjang plat lama dan sisa separuh materiallas lama dipotong untul pembuatan kampuh las.
2. Pemotongan sisi melintang plat kulit lama diusahakan � jarak gading terdekat karena timbulnya harga momen yang mendekati 0 pada beban merata yang bekerja pada plat kulit.
3. Pemotonganb sisi memanjang plat kulitmemanjang plat kulit lama tidak boleh kurang dari 200 mm dari balok memanjang yang terdekat.P
4. emotongan plat kulit yang tersisa pada balok-balok melintang atau memanjang harus dibersihkan.
c. Pembuatan Rambu Pelat
Setelah pemotongan plat lama dan pembuatan kampuh las selesai barulah dipersiapkan rambu plat yang terbuat dari plat dengan lebar 20 s/d 30 mm dan ketebalan 4 s/d 6 mm. dimana dalam arah melintang tepat pada garis gading dan dalam arah memanjang tepat pada balok konstruksi memanjang tepat pada balok konstruksi memanjang atau sambungan pelat.
d. Pembuatan Pelat Baru Dibengkel
Pembuatan plat baru yang rata minimal 2 sisi sudah dipersiapkan kampuh las sehingga tidak perlu lagi pemotongan pada waktu pemasangan dikapal, sedangkan pada plat baru dengan lengkung tunggal minimum satu sisi sudah dipersiapkan kampuh lasnya.
e. Pemasangan Pelat Baru Di Kapal
Urutan pemasangan plat baru adalah sebagai berikut :
* Las ikat dilakukan dulu dengan balok-balok memanjang dan atau melintang setelah itu baru las ikat dengan sisi kampuh lasnya.
* Pemasangan plat penahan yang terbuat dari plat dengan ketebalan sekitar 10 mm dipasang dengan sudut 70 s.d 80 derajat dengan kampuh lasnya dan jarak satu sama lain sekitar 400 s/d 500 mm. Dipasangnya plat penahan ini agar setelah pengelasan plat baru tidak mengalami perubahan kedudukan akibat deformasi las dan agar permukaan plat baru dan lama sama tingginya.
* Pertama-tama dilas balok-balok melintangnya dimulai dari arah tengah kearah samping setelah itu pengelasan kampuh las dengan urutan sesuai gambar dilaksanakan dengan pengelasan kepala ekor supaya deformasi las tidak terlalu besar. Pelaksanaan pengelasan dilaksanakan dari sisi dalam selanjutnya dari sisi luar setelah diadakan penyerongan dengan carbon electrode dan penggerindaan.
* Hasil pengelasan diperiksa dulu oleh pengawas las setelah itu oleh QA/QC (Quality Assurace / Quality Control) baru diundang Klasifikasi untuk pemeriksaan pengelasan dan tes kekedapan air.
6. Reparasi Balok-Balok Konstruksi
Balok-balok konstruksi juga mengalami kerusakan antara lain :
pengkaratan, lekuk karena keluar, retak dan kerusakan lain dimana kerusakan ini harus diperbaiki atau diganti baru.
a. Reparasi balok konstruksi yang meliputi :
* Gading pada konstruksi lambung
* Gading alas pada konstruksi dasar
* Gading balik pada konstruksi alas dalam
* Balok geladak pada konstruksi geladak
* Penegar vertikal pada konstruksi dinding sekat kedap air atau dinding sekat pemisah pada bangunan atas atau rumah geladak.
b. Pemeliharaan dan Perawatan Tali
Agar tali-tali dapat tahan lama (awet) dan aman dalam penggunaannya, maka diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang sesuai dan baik. Untuk maksud itu kita harus mengenal jenis-jenis, sifat dan karakteristik dari tali tersebut.
c. Tali Kawat Baja (wire rope)
Untuk pemeliharaan tali kawat baja pada umumnya sama dengan pemeliharaan tali serat, kecuali untuk tali jenis ini :
* Agar sering diminyaki dengan jalan dibersihkan terlebih dahulu kotoran dengan sikat kawat dan minyak tanah, kemudian disemir dengan minyak pelumas (grease),
* Digulung di dek atau pada tromol dengan gulungan berdiameter besar atau secara angka delapan.
No comments:
Post a Comment