Jangan lakukan hal-hal ini, seolah-olah Anda ingin tampak seperti seorang yang pintar. Padahal, justru membuat Anda tampak tidak mengerti. Inilah tips yang dikutip dari Forbes:
1. Berbicara dengan gaya resmi, sehingga kedengaran seperti seorang ahli.
Gaya resmi adalah terminologi yang diciptakan oleh Richard Lanham dalam bukunya yang istimewa "Revising Prose". Lanham mengatakan bahwa kita telah memiliki pengalaman dengan karakter epidemi lisan dengan kalimat birokrasi berat yang penuh dengan kata benda dan langka kata verbal.
2. Mencari ironi dalam segala hal dan menujukkannya kepada semua orang.
Dunia ini memang penuh ironi, tidak diragukan lagi. Namun menunjukkan semua contoh yang penuh ironi tidak akan membuat Anda terdengar sangat brilian. Jika iya, justru akan membuat terdengar sibuk, kurang serius dan kelihatan Anda ingin dilihat dan sombong. Pengamatan halus dari ironi dengan dosis tertentu lebih efektif.
3. Menganggap ide lebih penting dari pada orang.
Untuk yang satu ini tampaknya akan mempengaruhi semua kaum intelektual. Ide umumnya lebih mudah dimanipulasi dibandingkan orang, karena mereka bersifat abstrak dan lunak. Mungkin itu sebabnya banyak orang calon brilian lebih memilih mereka.
Namun sejarah membuktikan, ketika ide lebih bernilai dibandingkan kehidupan orang, itu adalah langkah pendek untuk menentukan orang mana yang paling penting dari semuanya. Sebab mereka tidak mengukur bagaimana mewujudkan kebesaran ide tersebut.
4. Mengganggap orang dengan gelar dan lembaga terkemuka.
Ingat, beberapa ide terbaik terkadang muncul dari lembaga-lembaga yang tidak masuk dalam daftar peringkat teratas. Sebab prestasi mereka muncul bukan disebabkan gelar yang mereka miliki, melainkan karena seberapa besar keinginan mereka untuk sukses, dan bagaimana mereka berupaya mewujudkan cita-citanya tersebut.
5. Ketika merekrut orang untuk mendukung visi Anda, berpura-pura seolah idenya diperhitungkan, meski sebenarnya Anda tidak memiliki ketertarikan menggunakannya.
Bagi orang yang pernah mengalami ini, maka dia akan kapok dan tidak akan ingin mengalaminya lagi. Ketika seorang yang ingin menjadi brilian tersebut mengungkapkan idenya, namun harus merekrut orang lain untuk mendukung visinya agar bisa terealisasi, maka secepatnya diputuskan apakah kolaborasi tersebut memang benar atau tidak. Sebab semua orang ingin pasti diperlakukan dengan layak.
6. Menunjukkan kelemahan gagasan orang lain dan memastikan bagaimana Anda akan menangani kelemahan itu, meskipun Anda tidak akan pernah melakukannya.
Terlepas dari sudut pandang orang yang ingin kelihatan brilian, adalah butuh upaya besar untuk menunjukkan kelemahan ide-ide orang lain. Bagian terbaiknya, pendirian yang teguh adalah mutlak, karena ide tersebut tidak bisa bangkit membela dirinya sendiri, dan orang yang memiliki ide tersebut memiliki kemampuan cukup untuk mempertahankannya. Singkatnya menunjukkan kelemahan ide orang dari kejauhan adalah tindakan pengecut.
7. Menunjukkan kepada orang bahwa mereka berada di posisi lebih kecil di lingkungan Anda.
Mendapatkan gelar sarjana hukum adalah prestasi yang hebat. Namun jangan pernah merasa menjadi orang hebat hanya dikarenakan Anda memiliki gelar sarjana hukum. Selain itu, jangan pula merasa lebih hebat dibandingkan orang lain dikarenakan Anda memiliki gelar tertentu sehingga harus diperlakukan berbeda dibandingkan yang lain.
8. Ketika aturan permainan berubah, Anda tidaklah memiliki kewajiban untuk menginformasikan siapa saja yang terkena dampak dari perubahan peraturan tersebut dan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Ini adalah prosedur dari perusahaan besar dimana Anda bekerja. Jika orang lain merasa Anda perlu tahu tentang pikiran dan perasaannya, itu sudah cukup. Tak perlu sampai gundul untuk berpikir siapa pengambil keputusan dan apa yang diputuskannya. Ini akan membuat kegugupan bagi orang-orang yang bekerja di perusahaan tersebut.
9. Ini sangat baik untuk mengubah cara Anda memperlakukan orang lain pada hari tertentu.
Contoh klasik dari hal ini, ketika ada seorang eksekutif pergi makan siang dengan koleganya dan berbicara ke pelayan seolah-olah pelayan itu sangat bodoh. Kemudian kembali ke kantor dan berinteraksi dengan rekan sekerjanya atau dengan bosnya. Penampilannya jadi penuh polesan dan pesona. Tak diragukan lagi, alasan seseorang untuk bersikap karena memiliki motif tertentu. Bukan disebabkan alasan kebijaksanaan.
10. Seseorang yang berperan dengan cara membenarkan apapun yang diperlukan bagi seseorang untuk mencapai sukses.
Inilah yang membedakan orang yang sukses dan dihormati, ketimbang orang yang berupaya mencapai posisi puncak dengan segala cara. Peranan seseorang tidak pernah membenarkan cara apapun yang diperlukan, apalagi jika itu menghalalkan segala cara. Melainkan seseorang tersebut akan mengevaluasi semua pilihan yang tersedia, kemudian secara bijaksana memilih opsi-opsi yang paling sedikit mengandung konflik dengan kesejahateraan orang lain.
Plasadana.com
PENULIS : Abdul Malik
No comments:
Post a Comment